Kamis, 24 November 2011

HWC edisi 5 Tanggal 19 November 2011

HWC edisi kali ini mengambil tema : T2_MTK : Tips dan Trik Menulis Tembus Media. Acara yang bertempat di taman rektorat ini di bersamai oleh Ika Feni Setyaningrum, mahasiswa pendidikan biologi 2009. Ife, begitu sapaannya, telah banyak menghasilkan karya yang banyk di muat dikoran.
Materi yang dibawakan berisi tentang keuntungan menulis dimedia masa. Beliau pun member tips agar tulisan kita bisa dimuat dikoran, yang notabene mempunyai standar dan syarat tersendiri agar tulisan kita di muat. Selain itu, tak lupa beliau memberi kita motivasi untuk terus menulis dan tidak cepat menyerah saat tulisan kita belum bisa dimuat di Koran.
Seperti rangkaian acara HWC sebelum- sebelumnya, kali ini pun peserta diminta praktek menulis. Siapa sangka, mba ife pun memuji tulisan yang dibuat oleh peserta.
Disini kami tampilkan karya – karya peserta yang mengikuti HWC

Indonesia Kucinta
Oleh Kholida Agustin

            Event SEA Games XVI yang digelar tahun ini seharusnya dapat menjadi refleksi bagi kita semua. Dengan pembukaan semegah itu. Mata sebagian besar rakyat Indonesia memandang ke satu stadion Palembang. Kemegahan pesta pebukaan meninggalkan kesan bangga dibenak para rakyat Indonesia yang menyimaknya. “Inilah Indonesiaku”.
            Beberapa hari berlangsung, medali demi medali dikumpulkan. Indonesiapun menempati urutan tertinggi. SMS – SMS dukungan mengalir bagi para atlit kita. Hingga kemarin sebelum pertandingan Indonesia-Malaysia. Sebelum laga digelar, sms pujaan beserta status pujian tertera dimana – mana. Babak demi babak berlangsung, ketinggalan skor ternyata tidak bisa dikejar oleh Indonesia. Status – status bernada mengejek memperlihatkan sikap pesimis rakyat. 180o derajat berubah dari sesuatu yang disebut dukungan.
            Perhelatan SEA Games tinggal sebentar lagi. Anggapan bahwa Indonesia pasti akan menjadi juara umum sudah ditangan. Lalu bagaimana kesan yang tertinggal jika Indonesia bernasib seperti Timor Leste yang hanya mengumpulkan satu perunggu. Masihkah kita akan berkata “Aku cinta Indonesia”


Vektor Amal
Oleh Rina Yuliana
            Vektor adalah besaran yang memiliki satuan dan arah. Ia akan bernilai positif saat ia mengarah kekenan, dan bernilai negative saat mengarah kekiri. Aktivitas manusia juga bisa diibaratkan seperti vector, memiliki satuan dan arah. Arah disini kita definisikan sebagai amal yang baik dan amal yang buruk. Dimana vektor yang mengarah kekanan diartikan sebagai amal yang baik, sedangkan vector yang mengarah kekiri diartikan sebagai amal yang buruk.
            Penjumlahan dua vektor positif akan menghasilkan vektor postif. Penjumlahan vektor negatif akan menghasilkan vektor negatif. Sedangkan hasil penjumlahan dua vector dengan arah yang berbeda tergantung vector mana yang lebih besar. Jika vector kanan lebih besar maka akan bernilai positif, tetapi jika vector kiri lebih besar maka akan bernilai negatif.
            Kegiatan kita sehari – hari bisa dianalogikan dengan penjumlahan vector tersebut. Apa yang kita dapatkan nanti adalah hasil dari semua aktivitas yang kita lakukan. Jika kita selalu berbuat kebaikan, maka vector amal kita akan bernilai positif. Jika hanya dosa yang kita lakukan, sangat tidak mungkin kita tidak mendapatkan vector amal negatif. Dan yang paling manusiawi, dinama kita dianugrahi akal dan nafsu, manusia pasti pernah melakukan amal baik dan dosa. Amal itulah yang menentukan hasil amal kita. Saat perbuatan baik yang kita lakukan lebih besar dibandingkan amal buruk, maka vector amal akan bernilai positif. Jadi, perbanyaklah amal kita untuk mendapatkan vector positif meskipun dosa kita telah tertera banyak


Aku Tidak Benci Hujan Lagi
Oleh Nanda Putri Amalia
Tanpa terasa hari demi hari berlalu, bulan demi bulan kita lewati hingga kini kita menjumpai bulan – bulan pemilik musim hujan.
Kebanyakan dari kita, para mahasiswa mengeluh akan datangnya hujan yang tak kenal waktu. Mengeluh tidak bisa pulang ke kos karena tidak membawa payung atau mantel, mengeluh karena cucian yang kehujanan atau bahkan tidak sempat di jemur karena hujan tiba – tiba turun, atau mungkin kerena hujan yang menyebabkan jalanan menjadi becek. Keluhan – keluhan tersebut sangat wajar, karena jujur saya sendiri mengeluhkan hal – hal itu.
Tapi semua keluhan itu lambat laun menghilang setelah saya menemukan sesuatu yang special dari turunnya hujan. Ternyata, saat hujan turun ke bumi, saat itu pula doa – doa yang kita panjatkan pada saat itu tidak ditolak Allah SWT. Saya menemukan hadist dari sms tausiyah yang dikirimi oleh salah seorang teman saya mengenai hujan. Hadistnya berbunyi seperti ini:
“dua doa yang tidak pernah ditolak, doa ketika waktu adzan dan doa ketika waktu hujan.”
(H.R Hakim) dishahihkan oleh Adz- Dzahabi.
Subhanalloh. Mulai saat ini bila hujan turun, daripada mengeluh yang menyebabkan pikiran jenuh, alangkah baiknnya bila kita memanjatkan doa kepada pemilik hujan.
Demikian semoga bermanfaat.


Secercah Harapan itu Pemuda
Oleh : Dewi Nasiroh

Muda dengan sejuta semangat membara, itu hal yang seharusnya melekat dijiwa pemuda. Bukan hanya pemuda Indonesis tetapi pemuda seluruh dunia. Bukan hanya muda yang bergaya, buka pula muda yang berdusta. Muda yang mulia, muda yang mengenal dunia dan muda yang selalu ceria. Itulah yang menjadi harapan dunia.
Globalisasi seharusnya mampu membawa pemuda untuk mengubah dunia. Bukan saatnya bagu pemuda hanya tertawa, bukan saatnya pula pemuda hanya bisa bergaya. Pemuda, harus bisa menggenggam dunia. Bukan pemuda yang menghancurkan dunia, tetapi kita butuh pemuda yang membangun jiwa, bangsa dan dunia. Bawalah dunia dengan sejuta karya dunia.


Aku Suka Manusia Buaya
Oleh Atin

“Dasar laki – laki buaya”
Plak. Tamparan keras mendarat di wajar lelaki itu.
adegan itu aku lihat lagi, dan lagi.

Dua hari yang lalu, adegan itu berlokasi di gang sempit yang tiap hari selasa ku lewati karena harus mengeles.

Kemarin aku lihat lagi disebuah sinetron yang tiap hari di tayangkan disalah satu stasiun TV.
Dan hari ini, pagi – pagi sekali, jam 6 pagi, adegan ini aku lihat kembali, di depan kost. Huft.

Bukan  apa – apa, tapi aku gak habis pikir, kenapa wanita di Indonesia selalu mengumpat bahwa laki – laki yang gak setia itu buaya. Aku tidak memihak laki – laki yang tidak setia. Tapi aku hanya kasihan pada buaya. Buaya adalah binatang yang mempunyai kesetiaan paling tinggi. Karena buaya hanya memiliki satu pasangan seumur hidupnya.
So, aku suka laki – laki buaya.



(Untitled)
Sucia Mentari

Semua yang ada di dunia ini akan kembali ketanah. Seperti apa yang aku lihat disekelilingku saat ini. Ada air yang terpancar keatas tapi kembali lagi ke bawah. Pohon –pohon yang tumbuh tinggi dan daunnya yang rindang. Akan jatuh daun – daun itu jika kering. Setinggi apapun pohon itu tumbuh pastilah suatu hari akan mati dan tumbang ke tanah. Ketika aku melihat bangunan – bangunan yang menjulang tinggi, aku pikir suatu hari nanti pasti akan runtuh dan juga hancur. Sehabat apapun arsitekturnya pasti tidak akan membuat bangunan itu bertahan selamanya.
Setelah aku merenung dan berfikir tentang semua yang ada disekelilingku saat ini aku menyimpulkan bahwa tidak ada yang abadi didunia ini. Semua akan kembali ke tanah. Semua itu hanya contoh dan perumpamaan yang aku berikan dan sebenarnya aku tunjukan untuk orang – orang yang sombong. Mereka lupa bahwa yang ada dibumi yang selalu mereka pijak, mereka selalu memandang ke atas dan tidak melihat kebawah, yang sesungguhnya mereka pun akan kembali kebawah yaitu ke dalam tanah.


Fenomena Korea di Indonesia
Tia
Tidak dapat dipungkiri bahwa deman korea sedang melanda Indonesia. Segala macam hal yang berbau korea sedang diburu, baik drama korea, music korea sampai barang – barang khas korea. Bahkan di Indonesia sendiri mulai bermunculan boyband dan girlband yang serupa tapi tak sama dengan boyband dan girlband asal korea.
Dengan kemunculan boyband dan girlband di Indonesia semakin menambah warna dalam kancah permusikan. Namun demikian banyak pihak yang berpendapat bahwa kualitas yang dihasilkan semakin menurun. Hanya dengan modal rupawan atau pandai menari lalu bisa menjadi popular.
Menyanyi secara lipsing adalah pilihan yang sering dilakukan oleh pendatang baru di dunia music. Hal ini yang kemudian memunculkan stigma bahwa rata – rata penyanyi pendatang baru termasuk botband dan girlband tidak memiliki modal yang cukup dalam vokal.
Meski mungkin tidak didukung oleh vocal yang matang, penampilan boyband dan girlband ini selalu ditunggu kehadirannya oleh para penggemar. Dengan penampilan panggung yang atrakitf dan wajah yang rupawan, siapa yang tidak tertarik melihatnya?


Kecewa Hanya Milik Orang Sombong
Wahyu RA
Perasan kecewa, mungkin semua orang kerap merasakannya. Kecewa karena hasil ujian yang buruk, kecewa karena kalah bertanding, atau kecewa karena tulisan kita tak kunjung dimuat di media masa. Apapun itu, perasaan kecewa datang karena kenyataan yang terjadi tidak sebaik yang kita harapan. Itulah kecewa.
Orang yang kecewa cenderung kurang menerima apa yang telah didapatkan. Secara halus setan berbisik dan meracuni hati kita untuk tidak mensyukuri kenyataan. Orang yang kecewa bisa terjadi karena rasa percaya diri yang over dosis. Merasa telah mengusahakan yang terbaik, mengerjakan yang terbaik hingga kita merasa pantas mendapatkan hal yang terbaik pula. Seolah kita meniadakan kemungkinan lain yang mungkin Tuhan pilihkan.
Itulah sombong, kita merasa pendapat kita yang paling benar atau merasa prasangka kita pasti akan menjadi kenyataan. Kita lupa kalau bisa jadi kita kurang instospeksi diri, dan mungkin saja apa yang kita dapatkan termyata sebanding dengan yang telah diusahakan.
Karenanya, tidak ada waktu untuk kecewa. Saat hasil yang kita dapatkan tidak sesuai dengan harapan, maka bergeraklah. Dimulai dengan instrospeksi diri, memperbaiki celah kekurangan dan mengisinya dengan usaha yang baik. Kompetisi hidup akan lebih berlanjut, tak ada waktu untuk terpukul dan merasa rendah, yang ada hanya bersabar dan berpositif thinking dengan apa yang Tuhan berikan.

Yap, itulah karya teman – teman yang tergabung dalam komunitas menulis. Bila ada kata – kata yang belum matang harap maklum ya, karena proses menulis dan pencarian ide ini hanya sekitar 30 menit. Setelah karya terkumpul, mba Ife mengomentari setiap tulisan. Dari beberapa tulisan ini diambil satu pemenang, dan hal itu jatuh pada Sucia Mentari, mahasiswi matematika subsidi 2011. Sayang nih karyanya gag ada judulnya. Selamat ya..

Selamat berkarya dengan pena!

HWC edisi 5 Tanggal 19 November 2011



HWC edisi kali ini mengambil tema : T2_MTK : Tips dan Trik Menulis Tembus Media. Acara yang bertempat di taman rektorat ini di bersamai oleh Ika Feni Setyaningrum, mahasiswa pendidikan biologi 2009. Ife, begitu sapaannya, telah banyak menghasilkan karya yang banyk di muat dikoran.
Materi yang dibawakan berisi tentang keuntungan menulis dimedia masa. Beliau pun member tips agar tulisan kita bisa dimuat dikoran, yang notabene mempunyai standar dan syarat tersendiri agar tulisan kita di muat. Selain itu, tak lupa beliau memberi kita motivasi untuk terus menulis dan tidak cepat menyerah saat tulisan kita belum bisa dimuat di Koran.
Seperti rangkaian acara HWC sebelum- sebelumnya, kali ini pun peserta diminta praktek menulis. Siapa sangka, mba ife pun memuji tulisan yang dibuat oleh peserta.
Disini kami tampilkan karya – karya peserta yang mengikuti HWC.

Indonesia Kucinta
Oleh Kholida Agustin

            Event SEA Games XVI yang digelar tahun ini seharusnya dapat menjadi refleksi bagi kita semua. Dengan pembukaan semegah itu. Mata sebagian besar rakyat Indonesia memandang ke satu stadion Palembang. Kemegahan pesta pebukaan meninggalkan kesan bangga dibenak para rakyat Indonesia yang menyimaknya. “Inilah Indonesiaku”.
            Beberapa hari berlangsung, medali demi medali dikumpulkan. Indonesiapun menempati urutan tertinggi. SMS – SMS dukungan mengalir bagi para atlit kita. Hingga kemarin sebelum pertandingan Indonesia-Malaysia. Sebelum laga digelar, sms pujaan beserta status pujian tertera dimana – mana. Babak demi babak berlangsung, ketinggalan skor ternyata tidak bisa dikejar oleh Indonesia. Status – status bernada mengejek memperlihatkan sikap pesimis rakyat. 180o derajat berubah dari sesuatu yang disebut dukungan.
            Perhelatan SEA Games tinggal sebentar lagi. Anggapan bahwa Indonesia pasti akan menjadi juara umum sudah ditangan. Lalu bagaimana kesan yang tertinggal jika Indonesia bernasib seperti Timor Leste yang hanya mengumpulkan satu perunggu. Masihkah kita akan berkata “Aku cinta Indonesia”

Vektor Amal
Oleh Rina Yuliana
            Vektor adalah besaran yang memiliki satuan dan arah. Ia akan bernilai positif saat ia mengarah kekenan, dan bernilai negative saat mengarah kekiri. Aktivitas manusia juga bisa diibaratkan seperti vector, memiliki satuan dan arah. Arah disini kita definisikan sebagai amal yang baik dan amal yang buruk. Dimana vektor yang mengarah kekanan diartikan sebagai amal yang baik, sedangkan vector yang mengarah kekiri diartikan sebagai amal yang buruk.
            Penjumlahan dua vektor positif akan menghasilkan vektor postif. Penjumlahan vektor negatif akan menghasilkan vektor negatif. Sedangkan hasil penjumlahan dua vector dengan arah yang berbeda tergantung vector mana yang lebih besar. Jika vector kanan lebih besar maka akan bernilai positif, tetapi jika vector kiri lebih besar maka akan bernilai negatif.
            Kegiatan kita sehari – hari bisa dianalogikan dengan penjumlahan vector tersebut. Apa yang kita dapatkan nanti adalah hasil dari semua aktivitas yang kita lakukan. Jika kita selalu berbuat kebaikan, maka vector amal kita akan bernilai positif. Jika hanya dosa yang kita lakukan, sangat tidak mungkin kita tidak mendapatkan vector amal negatif. Dan yang paling manusiawi, dinama kita dianugrahi akal dan nafsu, manusia pasti pernah melakukan amal baik dan dosa. Amal itulah yang menentukan hasil amal kita. Saat perbuatan baik yang kita lakukan lebih besar dibandingkan amal buruk, maka vector amal akan bernilai positif. Jadi, perbanyaklah amal kita untuk mendapatkan vector positif meskipun dosa kita telah tertera banyak

Aku Tidak Benci Hujan Lagi
Oleh Nanda Putri Amalia
Tanpa terasa hari demi hari berlalu, bulan demi bulan kita lewati hingga kini kita menjumpai bulan – bulan pemilik musim hujan.
Kebanyakan dari kita, para mahasiswa mengeluh akan datangnya hujan yang tak kenal waktu. Mengeluh tidak bisa pulang ke kos karena tidak membawa payung atau mantel, mengeluh karena cucian yang kehujanan atau bahkan tidak sempat di jemur karena hujan tiba – tiba turun, atau mungkin kerena hujan yang menyebabkan jalanan menjadi becek. Keluhan – keluhan tersebut sangat wajar, karena jujur saya sendiri mengeluhkan hal – hal itu.
Tapi semua keluhan itu lambat laun menghilang setelah saya menemukan sesuatu yang special dari turunnya hujan. Ternyata, saat hujan turun ke bumi, saat itu pula doa – doa yang kita panjatkan pada saat itu tidak ditolak Allah SWT. Saya menemukan hadist dari sms tausiyah yang dikirimi oleh salah seorang teman saya mengenai hujan. Hadistnya berbunyi seperti ini:
“dua doa yang tidak pernah ditolak, doa ketika waktu adzan dan doa ketika waktu hujan.”
(H.R Hakim) dishahihkan oleh Adz- Dzahabi.
Subhanalloh. Mulai saat ini bila hujan turun, daripada mengeluh yang menyebabkan pikiran jenuh, alangkah baiknnya bila kita memanjatkan doa kepada pemilik hujan.
Demikian semoga bermanfaat.

Secercah Harapan itu Pemuda
Oleh : Dewi Nasiroh

Muda dengan sejuta semangat membara, itu hal yang seharusnya melekat dijiwa pemuda. Bukan hanya pemuda Indonesis tetapi pemuda seluruh dunia. Bukan hanya muda yang bergaya, buka pula muda yang berdusta. Muda yang mulia, muda yang mengenal dunia dan muda yang selalu ceria. Itulah yang menjadi harapan dunia.
Globalisasi seharusnya mampu membawa pemuda untuk mengubah dunia. Bukan saatnya bagu pemuda hanya tertawa, bukan saatnya pula pemuda hanya bisa bergaya. Pemuda, harus bisa menggenggam dunia. Bukan pemuda yang menghancurkan dunia, tetapi kita butuh pemuda yang membangun jiwa, bangsa dan dunia. Bawalah dunia dengan sejuta karya dunia.

Aku Suka Manusia Buaya
Oleh Atin

“Dasar laki – laki buaya”
Plak. Tamparan keras mendarat di wajar lelaki itu.
adegan itu aku lihat lagi, dan lagi.

Dua hari yang lalu, adegan itu berlokasi di gang sempit yang tiap hari selasa ku lewati karena harus mengeles.

Kemarin aku lihat lagi disebuah sinetron yang tiap hari di tayangkan disalah satu stasiun TV.
Dan hari ini, pagi – pagi sekali, jam 6 pagi, adegan ini aku lihat kembali, di depan kost. Huft.

Bukan  apa – apa, tapi aku gak habis pikir, kenapa wanita di Indonesia selalu mengumpat bahwa laki – laki yang gak setia itu buaya. Aku tidak memihak laki – laki yang tidak setia. Tapi aku hanya kasihan pada buaya. Buaya adalah binatang yang mempunyai kesetiaan paling tinggi. Karena buaya hanya memiliki satu pasangan seumur hidupnya.
So, aku suka laki – laki buaya.


(Untitled)
Sucia Mentari

Semua yang ada di dunia ini akan kembali ketanah. Seperti apa yang aku lihat disekelilingku saat ini. Ada air yang terpancar keatas tapi kembali lagi ke bawah. Pohon –pohon yang tumbuh tinggi dan daunnya yang rindang. Akan jatuh daun – daun itu jika kering. Setinggi apapun pohon itu tumbuh pastilah suatu hari akan mati dan tumbang ke tanah. Ketika aku melihat bangunan – bangunan yang menjulang tinggi, aku pikir suatu hari nanti pasti akan runtuh dan juga hancur. Sehabat apapun arsitekturnya pasti tidak akan membuat bangunan itu bertahan selamanya.
Setelah aku merenung dan berfikir tentang semua yang ada disekelilingku saat ini aku menyimpulkan bahwa tidak ada yang abadi didunia ini. Semua akan kembali ke tanah. Semua itu hanya contoh dan perumpamaan yang aku berikan dan sebenarnya aku tunjukan untuk orang – orang yang sombong. Mereka lupa bahwa yang ada dibumi yang selalu mereka pijak, mereka selalu memandang ke atas dan tidak melihat kebawah, yang sesungguhnya mereka pun akan kembali kebawah yaitu ke dalam tanah.

Fenomena Korea di Indonesia
Tia
Tidak dapat dipungkiri bahwa deman korea sedang melanda Indonesia. Segala macam hal yang berbau korea sedang diburu, baik drama korea, music korea sampai barang – barang khas korea. Bahkan di Indonesia sendiri mulai bermunculan boyband dan girlband yang serupa tapi tak sama dengan boyband dan girlband asal korea.
Dengan kemunculan boyband dan girlband di Indonesia semakin menambah warna dalam kancah permusikan. Namun demikian banyak pihak yang berpendapat bahwa kualitas yang dihasilkan semakin menurun. Hanya dengan modal rupawan atau pandai menari lalu bisa menjadi popular.
Menyanyi secara lipsing adalah pilihan yang sering dilakukan oleh pendatang baru di dunia music. Hal ini yang kemudian memunculkan stigma bahwa rata – rata penyanyi pendatang baru termasuk botband dan girlband tidak memiliki modal yang cukup dalam vokal.
Meski mungkin tidak didukung oleh vocal yang matang, penampilan boyband dan girlband ini selalu ditunggu kehadirannya oleh para penggemar. Dengan penampilan panggung yang atrakitf dan wajah yang rupawan, siapa yang tidak tertarik melihatnya?

Kecewa Hanya Milik Orang Sombong
Wahyu RA
Perasan kecewa, mungkin semua orang kerap merasakannya. Kecewa karena hasil ujian yang buruk, kecewa karena kalah bertanding, atau kecewa karena tulisan kita tak kunjung dimuat di media masa. Apapun itu, perasaan kecewa datang karena kenyataan yang terjadi tidak sebaik yang kita harapan. Itulah kecewa.
Orang yang kecewa cenderung kurang menerima apa yang telah didapatkan. Secara halus setan berbisik dan meracuni hati kita untuk tidak mensyukuri kenyataan. Orang yang kecewa bisa terjadi karena rasa percaya diri yang over dosis. Merasa telah mengusahakan yang terbaik, mengerjakan yang terbaik hingga kita merasa pantas mendapatkan hal yang terbaik pula. Seolah kita meniadakan kemungkinan lain yang mungkin Tuhan pilihkan.
Itulah sombong, kita merasa pendapat kita yang paling benar atau merasa prasangka kita pasti akan menjadi kenyataan. Kita lupa kalau bisa jadi kita kurang instospeksi diri, dan mungkin saja apa yang kita dapatkan termyata sebanding dengan yang telah diusahakan.
Karenanya, tidak ada waktu untuk kecewa. Saat hasil yang kita dapatkan tidak sesuai dengan harapan, maka bergeraklah. Dimulai dengan instrospeksi diri, memperbaiki celah kekurangan dan mengisinya dengan usaha yang baik. Kompetisi hidup akan lebih berlanjut, tak ada waktu untuk terpukul dan merasa rendah, yang ada hanya bersabar dan berpositif thinking dengan apa yang Tuhan berikan.

Yap, itulah karya teman – teman yang tergabung dalam komunitas menulis. Bila ada kata – kata yang belum matang harap maklum ya, karena proses menulis dan pencarian ide ini hanya sekitar 30 menit. Setelah karya terkumpul, mba Ife mengomentari setiap tulisan. Dari beberapa tulisan ini diambil satu pemenang, dan hal itu jatuh pada Sucia Mentari, mahasiswi matematika subsidi 2011. Sayang nih karyanya gag ada judulnya. Selamat ya..

Selamat berkarya dengan pena!

Selasa, 27 September 2011

HWC Episode Fiksi (Puisi dan Cerpen)


Hai……..

Ini adalah hasil karya teman – teman yang mengikuti HWC ketiga dan keempat. Temanya adalah menulis fiksi. Dibersamai oleh Ayip Miftahudin dan Faidatul Hasanah. 
puisi dan cerpen ini hanya dibuat dalam waktu 45 menit. setelah dibuat, ditentukan masing - masing karya terbaik. karya terbaik dinilai oleh kedua pembicara.
Akhirnya selamat Kepada :
1. Nanda Putri Amalia, dengan  Karya  berjudul "Nol koma satu"
2. Nei Punggawa Desa (evistanoscha chimera) dengan  karya berjudul " Sore yang Sepoi"

Selamat menikmati dan boleh dikoment…….



Cintaku untukmu Saudariku ( Rina Yuliana)

Ya Rabbi…
Bukankah apa yang berasal dari hati akan bermuara dihati?
Lalu mengapa cintaku tak bisa bermuara dihatinya!
Ya Tuhanku…
Sesungguhnya Engkaulah yang maha mengetahui
Bahwa disetiap amarah ada cinta yang mengalir
Bahwa disetiap garis tegas wajah ada kasih sayang yang membuncah
Tetapi mengapa ia tak pula merasakan aliran cintaku…
Ya Allah…
Betapa hati ini ingin dia tahu
Bahwa aku mencintainya kerena-Mu
Aku ingin membuatnya mengenal Mu
Agar ia bisa merasakan aliran cintaMu
Ya Rahman…
Sungguh engkaulah yang memiliki hatiku dan hatinya
Engkau pula yang menumbuhkan cinta dihatiku untuknya
Kini, ku titipkan salam hangat cintaku untuknya
Lewat tetesan embun pagi, disetiap pagi yang engkau anugrahkan untuknnya
Ya Rahiim
Lewat angin yang lembut membelai hati pemujaMu
Aku katakana……
Saudariku, aku mencintaimu dengan sepenuh hatiku



Setan keterpurukan (Musyafa)

Perjalanan kotorku dimulai
Bukan karena paksaan
Belunggi diri kian memuncak
Aku terlahir cacat dijiwa

Sulit ku ungkapkan
Beban pikiranku
Nafsu terbelenggu angan
Penjara batin

Setan diri ini
Rasuki jiwa
Nodai pikir
Berakhir sebagai
Pasukan jiwa terbelakang



Malam (Uswatun Khasanah)

Saat pekatnya malam menyelimuti bumi
Saat bulan dan bintang bersanding
Untuk terangi indahnya malam
Ku merasa sepi sendiri
Hanya aku dan Engkau disini

Inginku lupakan semua yang ada dihati
Inginku ceritakan semua yang ku alami hari ini
Inginku selalu berbagi denganMu



Wajah negeriku (Budi Santoso)

Dahulu ……
Pesonamu bak surge yang menakjubkan
Tak ada yang mengenal kesengsaraan
Semua suka rukun dan damai
Alam menghijau, laut biru membentang
Dan pulau – pulau terlihat asri

Kini..
Wajah negeriku sedang muram
Riwayatku kesulitan mencari sesuap nasi
Dimana – mana mencuat konflik
Dan alamku tak lagi bersahabat
Gundah……..

Itulah yang kini dirasakan ibu pertiwi
Melihat wajah negeriku.



Kau sahabatku (Anis Senja A)

Bagaimana kau tahu
Ketika cerita itu tak kau urai
Bagaimana ku tenang
Ketika suara itu tak kudengar
Ketika tawa itu kini hilang
Ketika canda itu tak lagi berkembang

Sungguh…
 Untuk selalu ada dalam suka dukamu
Dan mencoba
Mencoba untuk terus menghadirkan senyum

Sahabatku,
Apa yang kau rasa saat kau lara
Tak seharusnya kau simpan
Aku….aku…aku
Untuk selalu ada dalam suka dukamu
Untuk bersamamu
Kau, sahabatku……….^ ^



Susahnya membuat puisi (Saadah Nur'aini)

Detik berganti detik
Menit berganti menit
Suasana hening hanya semilir angin yang kurasa
Semua kepala merunduk memandang selambar kertas kosong
Dengan pena ditangan kanannya
Tangan tangan meraka mulai menari dengan lihainya
Tapi tanganku bagai terbuat dari besi
Tak mampu bergerak apalagi menghias kertas kosong itu
Kini hanya hati dan pikiranku yang melukis dikertas itu
Tak ada yang bisa membaca lukisanku
Karena hanya hati dan pikiranku yang tahu.



Matahari (Nita Dewi R)

Sesosok matahari tersenyum padaku
Senyuman penuh makna
Senyuman tanda kebahagiaan
Senyuman yang tiada tandingannya

Tanpa senyumannya
Dunia takkan hidup
Tanpa senyumannya
Kiamatlah alam semesta ini

Meskipun banyak yang mengeluh karenanya
Dan senantiasa tersenyum
Disaat ia sembunyi sejenak
Semua merindukannya

Matahari
Kau sumber kehidupan
Tanpamu kami resah
Tanpamu kami gundah

Matahariku
Kau sumber inspirasi kami



(Untitled : Chairunnisa Z)

Saat itu,
Ketika kau mulai menyapaku
Dengan keikhalasan caraMu
Mengalihkan duniaku
Yang sempat hening tanpaMu

dariMu
kuberanjak menyongsong hari
hari yang seakan – akan terbatas
terbatas olehMu
dengan kekuatan Maha Dasyat-Mu



Indahnya sebuah penantian (Rizki Lazuardi)

memang benar kiasan ini
semua akan indah pada waktunya
tanpa kita pungkiri
manusia hanya sebatas doa dan usaha
“scenario terbaik” sudah dibentuknya
Oleh rabb yang maha sempurna

Bersyukur
Itulah kata kunci
Untuk menikmati hidup ini
Menuju kehidupan yang abadi
Di SurgaNya nanti



Nol Koma Satu ( Nanda Putri Amalia)

Aku bilangan tak sempurna
0.9, itulah aku
Bagai determinan kurang dari nol
Semua tak terasa nyata bagiku

Sampai aku menemukannya
0.1, itulah dia
Bagai menemukan akar – akar persamaanku
Membuat segalanya menjadi rasional

Dia, 0.1
Yang memenuhi volume hatiku
Membuatku menjadi 1
Menyempurnakanku. 



Kumpulan Mimpi (Evistanoscha Chimera )

Aku berpena untuk membuatmu tak mengerti
Karena aku berpena agar dahimu berkerut
Agar dapat memahami, bukan sekedar mengerti
Goresanku, bukan berupa puisi
Hanya sekedar kumpulan mimpi
Bila terangkai termotivasi
Sanggupkah?
Aku berpena untuk membuatmu lari
Menyelami isi hatiku selama ini.

Rabu, 18 Mei 2011

HWC 2 Reportase


Hai hai hai...
Tahun kepengurusan baru, HWC juga hadir dengan konsep-konsep baru,,
Ini dia karya anak-anak HWC edisi 2 tahun 2011, Sabtu, 30 April 2011..
Kritik dan saran yang membangun sangat kami tunggu..
Monggo dipun resepi.. ^_^

Kelompok I:
1.       Fatikha Fini
2.       Dewi Nasiroh
3.       Fauzia Rahmawati
4.       Muhammad Jaka Perdana

Jumat, 1 April 2011 Himatika FMIPA UNY menyelenggarakan Dialog Jurusan Pendidikan Matematika dengan mengangkat tema “Speak Up Your Mind”. Kegiatan ini bertujuan untuk memfasilitasi mahasiswa untuk mengungkapkan uneg-uneg  kepada pihak Jurusan selama lebih kurang satu semester. Ini merupakan salah satu program kerja tahunan bidang Kesejahteraan dan Advokasi (Kesravo) Himatika FMIPA UNY. Dilog Jurusan ini diikuti oleh mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika, dimana tiap kelas mengirimkan minimal 5 orang perwakilan.
Acara yang dimulai dari pukul 13.30-15.30 WIB ini berlangsung cukup tegang, namun pada saat pembacaan hasil angket dan sesi tanya jawab, ketegangan itu mulai mencair. Setelah terlaksananya acara ini, Mei Mutlimah menyatakan bahwa pelaksanaan Digjur ini dirasa belum maksimal karena belum ada tindak lanjut dari pihak jurusan. Meskipun begitu, kegiatan Digjur akan terus diadakan setiap tahunnya dengan harapan Dihjur mendatang akan lebih maksimal


kelompok II:
1.       Budi Santoso
2.       Nisa Fadilah
3.       Uswatun Khasanah
4.       Dwi Kartika Sari
Profil Jaka Perdana
Jaka adalah seorang mahasiswa yang meneruskan kuliah di kota gudeg. Dia berasal dari provinsi Kalimantan Tengah, tepatnya di Kabupaten Muara Teweh. Orang yang akrab dipanggil Jack ini adalah keturunan Jawa dan Kalimantan. Ternyata, nama Jaka berasal dari kata Jawa dan Kalimantan, tempat orang tuanya berasal. Bapaknya berasal dari Kalimantan, Ibunya berasal dari Jawa. Meskipun ibunya berasal dari Jawa, Jaka mengaku belum bisa menguasai bahasa Jawa karena dia lahir dan besar di Kalimantan.
Jaka yang kita kenal selama ini, aktif di berbagai organisasi sejak SMA. Aktifitasnya itu, ia lanjutkan pada bangku kuliah. Meskipun belum lama mencicipi bangku kuliah, ia telah aktif di 2 organisasi di kampusnya.
Itulah sekelumit kisah tentang pribadi Jaka.


Kelompok III: The winner...
1.       Aris Kartikasari
2.       Mei Mutlimah
3.       Seto Marsudi
Sosok kita minggu ini adalah seseorang yang berpengaruhdan penuh inspirasi. Siapa yang tidak mengenal dengan sosok wanita yang satu ini, Dwi Kartika Sari. Wanita yang lahir bertepatan dengan peringatan hari Kartini 20 tahun yang lalu ini menduduki jabatan sebagai Sekjen HIMATIKA 2011. Tugas yang diemban oleh wanita yang biasa dipanggil “Tika” ini tidaklah mudah, dia harus melakukan pendekatan Internal dengan cara mengirimkan SMS secara berkala kepada para pengurus HIMATIKa yang lain. Beliau mengemukakan pentingnya pendekatan internal yang dilakukan oleh Sekjen, hal ini  dimaksudkan agar hubungan diantara para pengurus saling terjaga dan ada keterbukaan. Hal ini berkaitan dengan visi dan misi Himatika 2011, yang antara lain membangun komunikasi yang efektif. Berbagi usaha pun dilakukan baik dari Himatika maupun dari Sekjen bagi para pengurus, diadakan forum untuk mendekatka hubungan para pengurus, dengan birokrasi dibentuk dengan panitia kegiatan dan beberapa kegiatan lain.
Beliau juga memiliki visi dan misi yang sangat mulia untuk kemajuan Himatika 2011. Beliau bekeinginan untuk tetap mempertahankan jumlah pengurus Himatika da meningkatkan keakraban antar pengurus. Namun dalam menjalankan tugas-tugas sebagai Sekjen tidak selalu berjalan mulus. Berbagi kendala pun ditemui Ibu Tika. Salah satunya adalah karakter dari para pengurus Himatika yang berbeda-beda. Namun , beliau tetap berharap agar himatika bisa menjadi organisasi yang nyaman bagi semua Mahasiswa UNY.
Sekian sosok Kita Edisi kita Minggu ini....